Atasi Kawasan Kumuh di Pedesaan, Disperkim Garut Luncurkan Program Nata Lembur
GARUT, Karangtengah – Kawasan kumuh menjadi salah satu permasalahan yang hadir di Kabupaten Garut, bukan hanyadiperkotaan, kawasan kumuh juga ada di beberapa kawasan di perdesaan. Guna mengatasi permasalahan tersebut, Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperkim) Garut, luncurkan program bernama Nata Lembur.
“Memang kondisi kumuh di Kota Garut ini baik di perkotaan maupun di pedesaan itu sangat banyak, tapi kita dengan program dari pak bupati kami diberi tugas untuk memperkecil kekumuhannya. Salah satunya itu dengan program yang sedang kita laksanakan di 2020 adalah program penataan kumuh di pedesaan, kita punya program nata lembur,” ujar
Kepala Disperkim Garut, Eded Komara Nugraha, di lokasi pembangunan rumah sehat, Kampung Ancol, Desa Sindanggalih, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Garut, Kamis (17/12/2020).
Untuk tahun ini, lanjut Eded, Disperkim Garut membangun 25 unit rumah di Kampung Ancol, Desa Sindanggalih, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Garut.
“Kita buatkan rumah type 36 dengan harga sekitar 24 juta, sekarang kita programnya ada di Kampung Ancol, Desa Sindanggalih, Kecamatan Karangtengah, kita buatkan 25 rumah, alhamdulillah sekarang sudah selesai,” ucapnya.
Dalam program ini, menggunakan sistem tukar aset, dimana pemilik rumah yang berada di kawasan kumuh dan tidak layak huni ini, bisa menukarkan rumahnya dengan hunian yang ada di program nata lembur.
“Nanti disana di Desa Sindanggalih, yang rutilahu-rutilahu (Rumah Tidak Layak Huni) itu orang-orangnya dipindahkan ke program yang kita bangun, asetnya itu aset by aset (atau) tukar aset, tanah atau rumah yang lama yang punya orang-orang itu, akan kita buatkan ruang terbuka publik sehingga yang tadinya kondisinya kumuh, kita tata daerahnya itu menjadi ruang terbuka publik, dan bisa menjadi arena bermain anak-anak dan para pemuda di sana,” ungkap Eded.
Di tempat lain, Konsultan dari Program Nata Lembur, Ruli Oktavian, mengatakan program ini mengusung konsep hunian murah, sehat dan layak huni.
“Dengan adanya budget yang terbatas maka kita akan berpikir lebih dengan kondisi yang keterbatasan tersebut, hasil yang akan keluar adalah sesuatu yang lebih berbeda dengan kondisi yang biasa. Sehingga saya sangat bersemangat untuk menciptakan suatu konsep dan gagasan permukiman yang murah, sehat dan layak huni. Nah konsep ini tentunya mementingkan berbagai banyak hal terutama ketersediaan material di lapangan, apa saja material yang tersedia,” ucap Ruli saat ditemui di Klinik Yasyfa, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut, Jum’at (18/12/2020).
Ruli yang juga merupakan salah satu anggota dari Yayasan Arsitektur Hijau Nusantara (Yahintara) ini berharap dengan konsep rumah murah layak huni ini, bisa mengaktualisasikan rumah yang sehat.
“Harapannya dengan konsep rumah murah layak huni dalam program Dinas Permukiman Kabupaten Garut ini kita mengaktualisasikan rumah yang sehat, kita lihat ventilasinya cukup sehingga udara bisa berganti, sinar matahari masuk sehingga pencahayaan di rumah terang. Bayangkan kalau kita tinggal di ruangan yang tidak tersedia sinar pencahayaan alami atau ventilasi itu dua hari ruangan itu akan terasa lembab dan kita tidak nyaman tinggal disana,” ungkapnya.
Disisi lain, Sobur (45) salah satu penerima bantuan rumah sehat dari program Nata Lembur, merasa bahagia karena fasilitas rumahnya lebih lengkap dibandingkan sebelumnya.
"Saya mendapatkan program rumah sehat, Alhamdulilah sudah istilahnya bahagia, karena sebelumnya rumah saya tidak ada kamar mandi, yang biasanya keluar sekarang sudah ada dalam rumah (di program nata lembur), Alhamdulillah dengan teman-teman sudah merasa bahagia, oleh karena itu terima kasih kepada Pak Bupati dan aparat-aparatnya, saya sudah dibantu dari masalah rumah sehat." pungkasnya.
Program Nata Lembur adalah sebuah Gerakan Besar dari Dinas Perumahan dan Permukiman. Kampung Ancol, Desa Sindang Galih, Kecamatan Karangtengah,Kabupaten Garut ini merupakan pilot project dalam penanganan kawasan kumuh di perdesaan, dibangun di atas lahan seluas 3240 m2 dengan masing-masing rumah memiliki luas sebesar 72 m2. Rumah Sederhana yang berderet rapih ini dirancang ramah gempa, terdiri dari dua kamar, ruang keluarga dan kamar mandi, serta halaman depan.